Senin, 08 Agustus 2011

POTRET PENDIDIKAN

Di jaman globalisasi seperti ini siapa yang tak ingin meraih pendidikan setinggi tingginya, jaminan mendapat kemudahan dalam mencari pekerjaan dan status sosial adalah salah satu alasan mengapa pendidikan tinggi menjadi sesuatu yang tampaknya menjadi kewajiban umat manusia saat ini.. sebagai siswa saya juga dituntut oleh orang tua untuk menuntut pendidikan setinggi mungkin . Namun, pendidikan yang di tekankan selama ini juga kurang seimbang, karena di satu sisi hanya mempelajari ilmu pasti saja seperti sains dan lain lain. Pendidikan yang hanya mementingkan ilmu pasti ini tidak seimbang karena kurang adanya kewajiban untuk mempelajari ilmu yang sangat penting berupa pendidikan budi pekerti moral dan agama. Kita bisa lihat selama ini di pendidikan yang berjalan di indonesia berjalan sendiri sendiri, ilmu pasti berjalan dengan sendirinya tanpa di barengi oleh pendidikan agama dan budi pekerti. Alhasil jadilah penerus bangsa yang kaya ilmu tapi miskin moral dan budi pekerti, salah satu contoh kongkrit hasil pendidikan ilmu pasti dan agama yang tidak seimbang adalah banyaknya koruptor yang bermarkas di negeri ini. Para pelaku tindak pidana korupsi yang banyak tertangkap sebagian besar adalah orang yang memiliki pendidikan tinggi dan jabatan yang tinggi tetapi pendidikan dan jabatan yang tinggi tampaknya tidak di barengi dengan moral dan budi pekerti yang tinggi.
Tidak sejalannya pendidikan moral dan budi pekerti dengan pendidikan ilmu pasti membuat generasi pelajar sekarang cenderung kurang memperhatikan pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan budi pekerti dan agama lebih banyak dianggap sebagai pelajaran tambahan selain metematika dan pelajaran lainnya. Jika di bayangkan pendidikan di indonesia sekarang seakan seperti balapan antara pelajaran ilmu pasti dan pelajaran yang berkaitan dengan budi pekerti. Saling salip dan ketidak sejajaran antara pembelajaran satu dengan yang lainya. Anda tentu lebih mengingginkan memiliki anak yang memiliki budi pekerti yang baik ketimbang memiliki anak yang pintar dalam bidang ilmiah namun tidak memiliki budi pekerti yang baik. Jika setiap orang memiliki pendidikan yang tinggi namun kesadaran akan agama yang sangat rendah tentu bisa kita banyangkan bagaimana nasib negara ini kedepannya, bisa jadi kita menjadi negara yang kaya ilmu namun krisis moral dan budi pekerti. Saya sebagai siswa saja merasa selama ini kebanyakan guru yang masuk kelas hanya sekedar mengajar bukan mendidik, guru yang seharusnya menjadi teladan bagi siswanya juga terkadang menunjukan tindakan yang kurang pantas untuk di tiru oleh siswa siswinya.

Pendidikan budi pekerti dan agama sejujurnya adalah pendidikan yang paling penting yang wajib di dapatkan oleh seluruh umat manusia, namun kurangnya perhatian pemerintah tentang sektor pendidikan ini membuat pembelajaran terhadap budi pekerti dan agam semakin hari semakin terpinggirkan ditambah lagi dengan tidak di masukkannya mata pelajaran budi pekerti dan agama dalam ujian nasional yang menjadi standarisasi seluruh siswa di indonesia. Itu berarti ilmu pasti yang diajarkan kepada seluruh siswa di indonesia sudah terstandarisasi namun pendidikan budi pekerti sama sekali belum ada standarisasi dan pemerataan daerah satu dengan yang lainnya. Jika dilihat dari sudut pandang siswa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang menggabungkan antara pendidikan ilmu pasti dengan pendidikan ilmu budi pekerti dan agama yang berimbang tanpa tumpang tindih stu dengan lainnya dan saling melengkapi satu dengan lain. Saya yakin ketika indonesia telah berhasil menggabungkan sistem pendidikan seperti itu maka saat itulah generasi muda indonesia adalah generasi muda yang memiliki pendidikan tinggi baik di bidang ilmiah maupun budi pekerti dan saya yakin sumber daya manusia indonesia tidak kalah dengan sumber daya manusia negara lain. Karena bagaimanpun ini pendidikan yang menyeluruh bukan pendidikan yang balapan dan saling salip menyalip antar pembelajaran satu dengan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar